oleh

Dikira Boneka, Pelajar Ngadirojo Ponorogo Temukan Bayi Membusuk

Foto : Mayat seorang bayi dikira boneka di temukan di  Ngadirojo, Ponorogo sudah  membusuk (istemewa Moeh Chol).

PONOROGOtransindoNews –  Bumi Reyog mendadak gempar.  Pasalnya warga secara tidak sengaja menemukan sesosok mayat bayi yang sudah membusuk. 

Penemuan bayi pada Senin (4/4/2022) sekitar pukul 16.30 WIB di aliran Sungai Keyang, Lingkungan Joketro RT 001, RW 004, Dukuh Karangrejo,  Desa Ngadirojo,  Kecamatan Sooko,  Kabupaten Ponorogo,  Jatim.

Saat diketemukan bayi dengan jenis kelamin laki-laki tersebut dalam posisi tertelungkup kepla menghadap utara. “Tangan kiri putus penuh dengan belatung serta kondisi badan hitam,” ujar Kapolsek Sooko Iptu M. Anwar Fatoni,  Senin malam. 

Pihaknya menduga mayat bayi hanyut di sungai selama 3 hari. “Ciri lainnya mayat bayi memiliki panjang mayat 48 CM dengan berat sekitar 3 Kg dan di paha kanan terdapat luka,” katanya. 

Lebih lanjut dia memaparkan kronologis kejadian penemuan mayat bayi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB yang pertama kali diketahui oleh 4 pelajar warga setempat,  diantaranya Mohammad Riski bersama temannya Sugeng, Wildan dan Supri.  “Pada saat menjaring ikan melihat dari kejauhan nampak seperti boneka hanyut yang mana pada saat itu permukaan air sungai sedang pasang,” lanjutnya. 

Dia menambahkan bahwa salah satu warga sekitar bernama Edi Sampar saat sedang merumput di pinggir sungai mencium bau busuk bangkai.  “Selanjutnya mencari asal bau tersebut kemudian diketahui berasal dari bayi yang tersangkut di bebatuan yang sudah membusuk,” tambahnya.

Warga kemudian melaporkan penemuan bayi kepada perangkat desa dan kepala Desa Ngadirojo. “Kemudian Kepala Desa Ngadirojo melaporkan kejadian tersebut ke Piket SPKT Polsek Sooko. Dan kami langsung meluncur ke lokasi penemuan mayat bayi tersebut,” bebernya. 

Pihaknya bersama anggota Polsek Sooko, anggota Koramil Sooko,  Kepala SPKT Poles Ponorogo bersama piket dan petugas Puskesmas langsung melakukan olah TKP. “Saat ini jenazah bayi dibawa ke RSUD Dr Hardjono Ponorogo,” tukasnya.

Pewarta : Muh Nurcholis.

Banner IDwebhost